Kamis, 25 November 2010

Knalpot racing

Knalpot Racing R9


Jual - Knalpot Racing CLD


Knalpot Kawasaki Ninja 150 Rr



Kawasaki Ninja RR 150 CC
Pertama saya ingin meminta maaf kepada penggemar motor merk lain apabila ada kalimat yang kurang berkenan dan sebagainya.
Tulisan ini hanyalah pendapat saya tentang Kawasaki Ninja RR 150 CC karena kebetulan saya memiliki motornya.Kawasaki. Hmmm… Mungkin di Indonesia merk Kawasaki kalah populer dibandingkan Honda, Yamaha dan bahkan Suzuki.
Tapi entah kenapa, pertama saya boleh memiliki sepeda motor dan mengendarainya, pilihan saya jatuh kepada merk ini yaitu Kawasaki.
Pertama saya mengendarai motor Kaze R.

Kawasaki Ninja 250 Sama Kawasaki Ninja Rr 150



Selain Ninja 250 R, produk Kawasaki yang juga diminati; Ninja 150 RR. Desain bodinya yang full fairing nan sporti, banyak dipilih rider muda. Sebagai produk yang masuk dalam kategori laku di pasaran, membuat banyak yang jual aksesori pendukung performanya.

Salah satu knalpot. “Dari yang impor sampai lokal banyak yang jual. Lokalnya aja dibagi jadi kelas premium yang harganya di atas Rp 1 juta dan kelas medium dibanderol Rp 1 juta ke bawah,” ujar Ryan T, pembesut Ninja 150 RR edisi 2008 asal Depok.

Nah, agar tak pusing menentukan pilihan, lebih baik simak deh komparasi 7 knalpot lokal khusus Ninja 150 RR berikut ini (hasil uji dyno, lihat tabel).

Metode Pengetesan

Agar hasil tes terlihat jelas, Ninja 150 RR keluaran 2008 dinaikkan ke atas mesin Dynojet milik tim balap Bintang Racing tim di Cibinong, Jabar. Tiap knalpot diberi kesempatan 3 kali run, untuk membuktikan kesaktiannya.

Oh ya, motor tes yang dipakai masih standar namun open filter. Sementara bahan bakar tesnya, Pertamax.

Hasil test komparasi knalpot ninja RR



Meski sudah mengusung performa dahsyat dari sononya, ternyata masih saja banyak pemilik Kawasaki Ninja 250R yang tak puas sama larinya.

Sehingga peranti pendongkrak tenaganya pun lantas diburu. Salah satunya yang kerap jadi pilihan pertama adalah knalpot free flow. Karena peranti ini cukup menyumbang performa lumayan banyak tanpa perlu korek mesin.

Uniknya, meski dibanderol mahal sekalipun, terutama untuk produk luar, tetap saja ditebus. Sebab diyakini mampu menghasilkan performa lebih baik.

Padahal belum tentu demikian. Buatan-buatan lokal tak bisa dipandang sebelah mata, lo. Enggak percaya? Simak ulasan berikut ini sekaligus pembuktian lewat pengukuran dynamometer milik Bintang Racing Team (BRT) di Cibinong, Jabar.

Komparasi Knalpot Premium Kawasaki Ninja 250R

Akhirnya Tabloid Otomotif membuat komparasi saluran buang Ninja 250R. Peserta Kontesnya ada 5 Knalpot Aftermarket yang beredar dan sebagai pembanding awal digunakan knalpot stok ninja 250R. Terhadap data-data yang dihadirkan saya berikhtiar membuat analisa sederhana terhadap PERFORMA , PENAMPILAN, dan VALUE dari kelima knalpot tersebut. Untuk Performa, saya menghitung persentasi power dan Torsi yang dihasilkan terhadap power maksimal yang diklaim KHI terhadap Ninja 250R ini, Lalu hasil persentasi keduanya saya rata-ratakan. Untuk Penampilan saya sedikit berlaku subyektif terhadap bentuk mufler beserta perlengkapan yang menyertakannya. Nah Untuk menghitung Persentasi Value nya saya membandingkan dengan harga Motornya itu sendiri (sebagai patokan saya menggunakan angka 45 Juta Rupiah), jadi misalnya harga knalpotnya 45 juta rupiah, maka nilai Valuenya 0%. berikut Artikel dari Tabloid Otomotif.
Nah berikut Hasil Analisa Pribadi saya :
Yoshimura Full System. Yoshimura memiliki departemen R N D yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Hasil riset mereka boleh dibilang ciamik dan terpercaya. Nah untuk Ninja 250R ini Pihak Yoshimura Jepang sampai bela-belain membuatkan sebuah Kenalpot Khusus. Hasilnya pun mantap dari segi Performa saya kasih nilai 92% mendekati klaim Pabrikan KHI. Perlengkapan Unit Muflernya juga boleh dibilang lengkap dan memiliki tingkat ketelitian bentuk dan finishing yang baik. Untuk penampilannya saya kasih nilai 98%. Tapi sayang Harganya yang masih tinggi sekitar 23% dari harga motor membuat saya harus rela memberikan nilai 77%. Sehingga Total Nilai yang diperolehnya 89%.
Yoshimura Slip ON. Nah Untuk Rider Ninja 250R yang masih berat untuk mengeluarkan dana guna menebus knalpot full system, pikhak Yoshimura berbaik hati menyediakan Mufler Paket hematnya tanpa lehar Knalpot, atau yang lebih dikenal dengan nama slip on. Performa yang dihasilkan pun cukup drop bila dibandingkan dengan varian Full sysem, sehingga hasil penghitungan persentasi Performa menghasilkan nilai 82% mendekati klaim Pabrikan KHI. Perlengkapan Unit Muflernya sama bagusnya dengan seri Full system akan tetapi minus leher sehingga untuk penampilannya saya kasih nilai 92%. harganya yang kira kira setengahnya menaikan value knalpot ini bila dibanding seri full system menjadi 91%. Sehingga Total Nilai yang diperolehnya 88%.
CLD.Untuk Knalpot ini saya sebenarnya kurang mengenalnya hanya sebatas membaca referensi saja. dari segi performanya tidak banyak membawa perubahan dari nilai peforma motor dalam kondisi stok sehingga hasil penghitungan hanya menghasilkan Nilai 82% saja, yang jadi pertanyaan, koq bisa mirip dengan performa Yoshimura slip on? Padahal kenalpot inikan sudah merupakan varian Full System. Penampilannya muffler kenalpot ini 11-12 alias mirip banget dengan mufler CLD untuk CBR 150, jadi cuma beda di bagian leher kenalpot saja sehingga saya mencoba memberikan Nilai 83% untuk penampilan Kelapot CLD ini. dari segi harga nilainya 95% karena memang cukup ‘murah’. Sehingga Total Nilai yang diperolehnya 87%.
R9 Mugello, Knalpot ini meiliki ciri khas berwarna kebiru-biruan yang cantik pada bagian muflernya, sehingga saya pun memberikan nilai yang lebih tinggi dari knalpot CLD yaitu sebesar 85%. Tapi penampilan yang lebih cantik tidak diikuti dengan performa di atas mesin dyno, sehingga setelah dihitung hanya menghasilkan Nilai 81%. Kembali harga yang cukup ‘terjangkau’ menaikan nilai value kenalpot ini sehingga ia diganjar nilai sebesar 95%. Sehingga Total Nilai yang diperolehnya 87% sama seperti yang diperoleh knalpot CLD.
Sportisi, Knalpot ini telah dua kali saya bahas di artikel-artikel terdahulu. Knalpot ini hasil pengembangan performance shop bernama sportisi motorsport asuhan bro Bram yang merupakan official workshoop Ninja 250R Community. Penampilannya bila dibandingkan dengan Yoshimura jelas masih kalah, pihak sportisi pun mengakui bahwa mereka masih konsern pada pengembangan performa knalpot dulu . . . . kalo urusan permak wajah bisa belakangan sehingga knalpot sportisi harus puas saya beri nilai 89% untuk penampilan. Akan tetapi urusan performa, knalpot ini sangup menaikan power sebesar 4,7 hp wooow sehingga saya memberikan nilai 90% untuk performanya. Dari segi Value, Knalpot ini adalah yang paling Value alias paling murah he he he he jadi saya dapat memberikan nilai 96%. Total Nilai yang diperoleh 92%
And The winner is . . . . .
Mudah-mudahan penilaian saya cukup Obyektif bahwa Knalpot Sportisi adalah pemenang dari uji komparasi ini dengan nilai total sebesar 92%. Kemenangan ini memang buah hasil riset dan pengembangan pihak sportisi yang cukup boleh diacungkan 2 jempol. Dengan Hanya mengeluarkan kocek senilai 2 juta kita dapat memdapatkan kenaikan performa yang cukup signifikan terhadap Ninja 250R Kita. Akan tetapi jika memang tujuannya adalah menaikkan power tanpa memandang uang yang dikeluarkan Yoshimura Full System merupakan pilihan yang paling tepat, setidaknya untuk saat ini. Sungguh disayangkan tidak hadirnya knalpot two brothers sebagai kontestan kali ini. Semoga dapat membantu brothers dalam memilih Knalpot Aftermarket Idaman.

Analisa komparasi Knalpot Ninja 250R

Meski sudah mengusung performa dahsyat dari sononya, ternyata masih saja banyak pemilik Kawasaki Ninja 250R yang tak puas sama larinya.

Sehingga peranti pendongkrak tenaganya pun lantas diburu. Salah satunya yang kerap jadi pilihan pertama adalah knalpot free flow. Karena peranti ini cukup menyumbang performa lumayan banyak tanpa perlu korek mesin.

Uniknya, meski dibanderol mahal sekalipun, terutama untuk produk luar, tetap saja ditebus. Sebab diyakini mampu menghasilkan performa lebih baik.

Padahal belum tentu demikian. Buatan-buatan lokal tak bisa dipandang sebelah mata, lo. Enggak percaya? Simak ulasan berikut ini sekaligus pembuktian lewat pengukuran dynamometer milik Bintang Racing Team (BRT) di Cibinong, Jabar.

Monster
Di-develop sendiri oleh Ngayun Speed yang beralamat di Jl. Raya Panjang No.1, Kebon Jeruk, Jakbar. Bahan pipa maupun silencer-nya stainless, sehingga lebih tahan karat. Dibanderol Rp 1,5 juta.

Pemakaian knalpot ini saat diuji pada Ninja 250 standar yang baru menempuh jarak sejauh 741 km ini mampu mendongkrak horse power 1,57 dk. Yakni dari 24,24 dk/11.000 (standar) jadi 25,81 dk di putaran 12.050 rpm. Sayang torsi puncak malah turun dari 13,56 lb.ft (18,38 Nm)/9.800 rpm (standar) jadi 13,20 lb.ft (17,9 Nm)/6.000 rpm.

“Secara grafik sih torsi di putaran bawahnya jadi lebih bagus. Namun masuk 7.250-11.000 rpm torsinya melemah. Tapi itu bisa diperbaiki dengan melakukan setting ulang karburator,” analisa Slamet, mekaknik BRT yang bertindak sebagai operator dyno.

Pitstop
Juga dari stainless. Namun pada permukaan silencer yang dibentuk three oval dilapis fiberglass yang kemudian dimotif carbon look. Sehingga secara tampilan jadi tampak eksklusif, sekaligus bisa meredam panas yang timbul. Penggarap knalpot seharga Rp 3 juta ini, bengkel Pitstop di Jl. Raya Pesanggrahan No.8, Srengseng, Jakbar.

Dari hasil dyno, knalpot ini berhasil mengerek tenaga maksimum Ninja 250 sebanyak 2,43 dk di putaran yang lebih tinggi, yakni 11.400 rpm. Torsi di putaran 4.800-8.000 rpm pun meningkat. Meski di 8.600–10.000 rpm torsinya menurun.

AHRS F4
Jagoan terbaru Asep Hendro Racing Sport (AHRS) di Jl. Tole Iskandar, Depok Timur, Jabar ini dilego seharga Rp 2,2 juta. Juga dari stainless dengan bentuk silencer bulat biasa yang permukaannya diberi ulir. Menurut H. Asep Hendro, produk perdananya buat Ninja 250 ini masih belum maksimal.

“Kami masih terus meriset yang lebih oke lagi. Rencananya bakal dikeluarkan lagi versi terbaru dengan desain lebih futuristik,” bilang Juragan, sapaan akrabnya. Meski begitu, bila dibanding rival-rivalnya, saluran gas buang berlabel F4 menghasilkan power dan torsi yang cukup baik.

Yakni mampu meningkatkan daya kuda sebanyak 3,28 dk, yakni jadi 27,52 dk di 12.000 rpm. Sementara torsi naik sebanyak 0,05 lb.ft (0,6 Nm) di putaran 8 ribuan.

Sportisi Motorsport VR6
Setelah sukses membuat knalpot Ninja 250 versi pertama yang berhasil dilego hingga ke negeri Paman Sam, Sportisi Motorsport (SM) di Jl. Raya Cempaka Putih, Jakpus kembali melansir versi terbaru, yakni VR6 ini. Ada 2 tipe yang dikeluarkan; silncer panjang seharga Rp 2,4 juta dan pendek Rp 2,2 juta.

Nah, yang kami tes adalah tipe yang disebut terakhir. “Tipe ini sengaja dirancang buat mengail torsi besar di putaran bawah. Cocok buat pemakaian harian di perkotaan. Buka-bukaannya jadi lebih galak,” terang Bram dan Wahyu Dwinanto, penggawang SM.

Terbukti dari hasil tes, knalpot ini mampu meningkatkan torsi maksimum dari 13,56 lb.ft (18,38 Nm) jadi 13,59 lb.ft (18,42 Nm). Itu pun sudah dicapai pada putaran rendah (7.000 rpm). Sementara tenaga puncak terkerek sebanyak 2,38 dk jadi 26,62 dk di 11.250 rpm.

Ngayun Speed, 021-70657163
Pitstop, 021-92900013
Sportisi Motorsport, Telp. 021-32244588
AHRS Building, 021-77820649

1 komentar: