Kenali Ciri-ciri Zat Berbahaya pada Makanan |
Written by Redaksi Web |
Tuesday, 19 January 2010 13:35 |
Zat-zat berbahaya yang bisa menyebabkan penyakit mematikan seperti kanker bisa saja terdapat pada jajanan pasar atau jajanan anak-anak di sekolah. Apa saja zat-zat berbahaya itu, ciri-cirinya jika terkandung dalam makanan dan apa efeknya jika tubuh mengonsumsinya? Formalin Formalin adalah larutan yang tidak berwana dan baunya sangat menusuk. Di dalam formalin terkandung sekitar 37 % formaldehid dalam air. Biasanya ditambah metanol hingga 15 % sebagai pengawet. Barang ini biasa digunakan sebagai bahan perekat untuk kayu lapis dan disinfektan untuk peralatan rumahsakit serta untuk pengawet mayat. Formalin juga dilerang keras digunakan untuk pengawet makanan. Bahaya formalin jika terhirup, mengani kulit dan tertelan, bisa menyebabkan luka bakar, iritasi pada saluran pernafasan, reaksi alergi, dan bahaya kanker pada manusia. Bila tertelan sebanyak 2 sendok makan saja atau 30 mL formalin bisa menyebabkan kematian. Gejala yang ditimbulkan jika formalin tertelan maka mulut, tenggorokan dan perut terasa terbakar, sakit menelan, mual, muntah, diare, kemungkinan terjadi perdarahan, sakit perut yang hebat, sakit kepala, hipotensi, kejang, tidak sadar hingga koma. Selain itu, juga bisa menyebabkan kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan syaraf pusat dan ginjal. Beberapa makanan yang ditemukan mengandung formalin sebagai pengawet di antaranya mie basah, tahu, baso, ayam dan ikan serta beberapa hasil laut lainnya. Untuk mengetahui apakah beberapa makanan seperti mie, tahu dan baso berformalin, berikut ciri-cirinya. Ciri-ciri mie basah berformalin. Tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar (25 derajat celcius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 derajat celsius). Tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal. Bau agak menyengat seperti bau formalin. Ciri-ciri tahu berformalin. Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar 25 derajat Celsius dan bisa tahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 derajat celsius). Tahu terlampau keras, kenyal namun tidak padat. Bau agak menyengat. Ciri-ciri ikan segar atau hasil laut berformalin. Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar (25 derajat C). Warna insang merah tua tidak cemerlang, bukan merah segar dan warna daging ikan putih bersih. Bau formalin atau agak menyengat. Ciri-ciri ikan asin berformalin. Tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu 25 derajat celsius. Bersih cerah dan tidak berbau khas ikan asin. Tidak dihinggapi lalat di area berlalat. Ciri-ciri baso berformalin. Tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar 25 derajat celsius, teksturnya sangat kenyal dan bau formalin agak menyengat. Ciri-ciri ayam berformalin. TIDAK rusak sampai 2 hari pada suhu kamar 25 derajat Celsius, teksturnya kencang dan bau formalin tercium. Boraks Boraks adalah senyawa berbentuk kristal, warna putih, tidak berbau dan stabil pada suhu tekanan normal.Boraks merupakan senyawa kimia berbahaya untuk pangan dengan nama kimia natrium tetrabonat (NaB4O7 10H2O). Dapat dijumpai dalam bentk padat dan jika larut dalam air akan menjadi natrium hidroksida dan asam borat (H3BO3). Boraks atau asam borat biasa digunakan sebagai bahan pembuat deterjen, bersifat antiseptik dan mengurangi kesadahan air. Bahan berbahaya ini haram digunakan untuk makanan. Bahaya boraks jika terhirup, mengenai kulit dan tertelan bisa menyebabkan iritasi saluran pernafasan, iritasi kulit, iritasi mata dan kerusakan ginjal. Jika boraks 5-10 gram tertelan oleh anak-anak bisa menyebabkan shock dan kematian. Efek akut dari boraks bisa menyebabkan badan berasa tidak enak, mual, nyeri hebat pada perut bagian atas, perdarahan gastro-enteritis disertai muntah darah, diare, lemah, mengantuk, demam dan sakit kepala. Penyelahgunaan boraks untuk makanan telah ditemukan pada mi basah, bakso, kerupuk dan jajanan lainnya.Untuk mengetahui makanan mengandung boraks ciri-cirinya sebagai berikut: Ciri-ciri mi basah mengandung boraks, Teksturnya kenyal, lebih mengkilat, tidak lengket, dan tidak cepat putus. Bakso mengandung boraks, Teksturnya sangat kenyal, warna tidak kecokelatan seperti penggunaan daging namun lebih cenderung keputihan. Jajanan (seperti lontong) mengandung boraks, Teksturnya sangat kenyal, berasa tajam, seperti sangat gurih dan membuat lidah bergetar dan memberikan rasa getir. Kerupuk mengandung boraks, Teksturnya renyah dan bisa menimbulkan rasa getir. (Vivanews) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar